Stunting atau kekerdilan adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang dialami anak karena gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai (WHO). Jika tinggi badan (TB) anak sudah berada di -2 di bawah standar kurva WHO, maka dikatakan stunting.
Indonesia sendiri menempati urutan ke 4 peringkat stunting dunia. Oleh karena itu, stunting ini merupakan permasalahan penting karena banyak yang belum awas akan bahaya stunting sendiri.
• Penurunan fungsi kognitif
• Kesulitan belajar
• Merasa lemah dan mudah lelah dibandingkan anak seusianya
• Mudah terserang penyakit infeksi
• Kekebalan tubuh rendah
Penyebab stunting salah satunya karena kurangnya asam amino pada anak. Asam amino sendiri bisa diperoleh melalui ASI dan pada protein hewani. Setelah bayi mulai MPASI, kandungan nutrisi pada ASI saja tidaklah cukup. Oleh karena itu diperlukan MPASI dengan komposisi menyerupai ASI (protein 15-20%, karbohidrat 35-55%, lemak 35-60%).
Dikutip dari WHO, ada 7 jenis bahan makanan yang baik untuk MPASI, yaitu:
• Umbi-umbian/serealia
• Kacang-kacangan
• Susu dan turunannya
• Daging
• Telur
• Sayur dan buah kaya vitamin A
• Sayur dan buah lainnya
Telur dibedakan dengan daging karena komposisinya berbeda ya. Kuning telur sendiri terdiri dari 30% lemak dan 20% protein, sedangkan putih telur 10% protein. Telur merupakan salah satu bahan makanan yang kaya asam amino, selain daging ayam dan sapi. Telur juga lebih murah dibandingkan daging.
Sebuah penelitian (oleh Lora L. Iannotti, Institute for Public Health, Washington University at St. Louis) menunjukkan bahwa anak yang diberikan sebutir telur setiap harinya, resiko stunting dapat berkurang hingga 47%. Telur merupakan salah satu sumber protein murah dan mudah didapat. Pada penelitian tersebut, menggunakan sampel anak berusia 6 hingga 9 bulan diberikan 1 butir telur setiap harinya selama 6 bulan. Hasilnya, terdapat pertumbuhan tinggi badan yang signifikan pada anak yang mengkonsumsi sebutir telur perhari dibandingkan yang tidak.
Telur juga memiliki keunggulan lainnya, seperti tinggi protein (6g per butir), baik untuk kesehatan mata (sumber lutein), baik untuk otak (mengandung 100mcg kolin), mengandung omega-3, dan sumber vitamin D.
Tidak ada salahnya mencobakan anak untuk mengkonsumsi telur saat mulai MPASI, tidak perlu kuningnya dulu baru putihnya. Semakin cepat diperkenalkan makan resiko alergi akan semakin kecil. Tapi jika memang alergi, segera konsultasikan dokter.
Kita bisa mencampurkan telur rebus yang sudah dihaluskan ke dalam bubur atau dengan membuat tim telur kukus. Untuk baby B biasanya lebih suka telurnya dibuat tim daripada dicampurkan langsung dalam buburnya.
Bahan:
1 butir telur ayam kampung
75 ml air / kaldu ayam
1 sdt olive oil
Cara membuat:
Campur semua bahan, kocok, saring (boleh tidak), masukkan dalam mangkok tahan panas lalu kukus hingga matang.
Jadi, yuk kombinasikan telur dengan protein hewani lainnya, lemak, karbohidrat dan sayur untuk nutrisi lengkap si kecil.
Sumber : https://babyologist.com/blog/sebutir-telur-sehari-cegah-stunting-n21823