Pengasih - Wilayah Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, menjadi pilihan terakhir dikembangkan sebagai Kota Wates Baru. Rencana pengembangan sampai pada tahapan penyusunan rencana induk (master plan) dengan kebutuhan luas tanah sekitar 281,9 hektar (ha).
Informasi yang berhasil dihimpun di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kulon Prog, Senin (21/10), menyebutkan terdapat tiga alternatif lokasi berpotensi dikembangkan sebagai Kota Wates Baru.
Meliputi di wilayah Desa Karangsari dan Desa Sendangsari, Wilayah Desa Giripeni dan di wilayah Desa Margosari. Dinas Pertanahan dan tata Ruang (PTR) Kulon Progo yang melakukan studi analisis, Desa Margosari berpotensi dikembangkan sebagai Kota Wates Baru.
"Master Plan Kota Wates Baru sudah selesai di tahun ini. Tahapan berikutnya dilanjutkan di 2020 untuk menyusun DED (Detail Engineering Design) dan pengadaan lahan," ujar Joko Satyo Agus Nahrowi, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PUPKP KUlon progo.
Menurutnya , pengembangan Kota Wates Baru meliputi kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kulon Progo terpadu, kawasan perdgangan dan jasa, zona perumahan, zona Pendidikan dan area publik. Khusus untuk kawasan perkantoran pemkab Kulon Progo, katanya, membutuhkan tanah seluas kurang lebih 14 ha. Perpindahan kantor bersifat mendesak karena usia bangunan yang ditempati saat ini tidak efisien lagi.
Sebagian besar perkantoran dibangun di atas tanah sewa. Pemkab harus mengeluarkan biaya Besar karena selain membayar sewa, harus melakukan pemeliharaan dan perawatan gedung. Dijelaskan kemampuan keuangan daerah terbatas untuk memindahkan perkantoran Pemkab. Meskipun demikian dapat diatasi melalui kerjasama dengan pihak swasta atau mengusulkan ke Pemerintah Pusat.
Sumber : Kedaulatan Rakyat 24 Oktober 2019