You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan MARGOSARI
Kalurahan MARGOSARI

Kap. Pengasih, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI KALURAHAN MARGOSARI KAPANEWON PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO

Kulon Progo Tertinggi Gangguan Jiwa di Yogyakarta

Administrator 14 Desember 2019 Dibaca 1.055 Kali

 


Kulon Progo - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi tertinggi kedua dengan tingkat permasalahan gangguan jiwa di Indonesia. Sedangkan Kabupaten Kulon Progo menduduki peringkat pertama dalam kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di DIY.

Hal ini dipaparkan Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo, ketika memberikan sambutan dalam Jambore Kesehatan Jiwa di Alun-alun Wates, Minggu 3 November 2019. Menurutnya masalah kesehatan jiwa di DIY tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sampai kini masih mengalami peningkatan.

Sutedjo mengatakan berdasarkan riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan jiwa berat DIY tahun 2013 2,7 per mil. Angka tersebut menduduki peringkat pertama di Indonesia.

"Tahun 2018 meningkat menjadi 10 per mil dan berada di posisi kedua dari seluruh provinsi se Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kabupaten Kulon Progo di 2013 memiliki prevalensi 4,7 per mil dan juga meningkat 2018 menjadi 19,3 per mil. Angka ini menjadi yang paling dari tinggi dibandingkan kabupaten lain di DIY.

Menurut Sutedjo, mengatasi persoalan ini tentu di mulai dari tingkat desa. Caranya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa. 'Penting menjaga kesehatan jiwa. Ini harus digerakkan dari level bawah hingga ke tingkat pusat," katanya.

Kami akan mendampingi teman-teman yang mengalami gangguan kejiwaan.


Sementara itu, Direktur Pusat Rehabilitasi YAKKUM Chatarina Sari mengatakan telah bergerak mendampingi ODGJ sejak 2016. Dia mengakui hasil riset Kementerian Kesehatan RI dalam kurun waktu 2013-2018, ODGJ di DIY meningkat.

"Sudah diketahui bersama, angka ODGJ di DIY berada di urutan kedua tertinggi dari seluruh provinsi," katanya.

Kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat DIY sendiri. Salah satu wujud kepedulian menekan angka gangguan jiwa adalah dengan menanda tangani petisi dukungan program bangkit jiwa di Jambore Kesehatan Jiwa.

Chatarina Sari meminta semua masyarakat untuk belajar dan peduli terhadap ODGJ. Sehingga tidak terjadi sikap diskriminasi dan menyingkirkan ODGJ dari pergaulan sehari-hari.

"Kami ingin semua pihak peduli dan mendukung gerakan kesehatan jiwa. Kami akan mendampingi teman-teman yang mengalami gangguan kejiwaan," katanya. 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,667,521,116 Rp2,371,216,963
70.32%
Belanja
Rp2,322,079,837 Rp2,707,220,026
85.77%
Pembiayaan
Rp0 Rp-356,123,953
0%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp78,033,494 Rp70,000,000
111.48%
Hasil Aset Desa
Rp45,326,130 Rp47,885,230
94.66%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp108,423,216 Rp123,760,000
87.61%
Dana Desa
Rp1,214,598,000 Rp1,214,598,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp111,725,080 Rp124,348,182
89.85%
Alokasi Dana Desa
Rp56,355,812 Rp732,625,551
7.69%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp50,000,000 Rp50,000,000
100%
Bunga Bank
Rp134,644 Rp7,000,000
1.92%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp2,924,740 Rp1,000,000
292.47%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,248,685,587 Rp1,585,480,270
78.76%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp437,426,900 Rp460,987,120
94.89%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp254,465,000 Rp270,655,000
94.02%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp257,652,350 Rp264,342,000
97.47%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp123,850,000 Rp125,755,636
98.48%